GAYA HIDUP, CILEGON – Al-Anshor Tailor adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang jasa jahit-menjahit, Tailor yang sudah 20 tahun lebih membuka usahanya di Kota Cilegon ini dipimpin oleh Abdul Kholis, Abdul Kholis sudah menekuni dunia Jahit dari kecil, dari umur 17 tahun sudah merantau ke Jakarta ikut konveksi, lalu juga pernah kerja jahit di Itang Yunasz dan Laxmi Tailor. Bahkan di Itang Yunasz dirinya sempet ditawari untuk disekolahkan di Sekolah Design Busana dan Les Bahasa Inggris.
Saat diwawancarai, Abdul Kholis menceritakan awal mula dinamai Al-Anshor Tailor. “Jadi pada tahun 2000 saya ketemu sama Pa Haji Ja’i (Alm) yang berasal dari daerah Bojonegara, saat itu saya masih membuka Tailor di Jakarta, karena saat itu sedang masa-masa krisis moneter, saya ditawari untuk pindah ke Kota Cilegon, sempet ragu, karena Jakarta masih menjadi tujuan bagi dunia usaha, lalu beliau menawari untuk buka di Cilegon saja, saya nyewa Ruko di Jombang Masjid, tempati saja tidak usah membayar, pada akhirnya saya terima dan Pa Haji hanya menitip nama Al-Anshor tidak diganti (Al-Anshor adalah nama usaha H. Ja’i sebelumnya),” jelas Kholis yang biasa dipanggil dengan Pa Anshor ini.
“Saat itu, saya masih pulang pergi Cilegon-Jakarta, karena anak-anak saya masih saya tinggal di Jakarta dititip ke Keponakan, seminggu sekali saya pulang,” sambung Pa Anshor.
Lebih lanjut, Pa Anshor bersyukur hijrah ke Kota Cilegon, dikarenakan usaha Tailor-nya berkembang dengan baik. “Alhamdulillah, setelah pindah ke Kota Cilegon usaha Jahit saya bisa maju, berawal dari mulut ke mulut, pada akhirnya sudah banyak yang tau Al-Anshor Tailor,” tuturnya.
Menurut Pa Anshor, Cilegon merupakan Kota yang ramah akan dunia usaha. “Kota Cilegon merupakan daerah yang ramah akan dunia usaha, budaya yang beragam di Kota Cilegon juga mendukung keberlangsungan dunia usaha, masyarakatnya juga ramah-ramah, jadi kita mudah untuk berbaur,” katanya.
“Kunci keberhasilan usaha yang saya terapin selama ini adalah kejujuran, jujur saja, katakan bisa kalau bisa begitupun sebaliknya, juga jangan lupa selalu menolong tanpa pamrih, misalnya, kalau kita memberi pertolongan, yasudah jangan berharap ada timbal balik, Insya Allah nanti akan ada pertolongan dari Allah dari pintu lain,” Pa Anshor melanjutkan ceritanya.
Dari usaha Tailor-nya ini, Pa Anshor berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga ke Perguruan tinggi, menurutnya pendidikan adalah yang utama. “Alhamdulillah, dari usaha saya ini, saya bisa menyekolahkan anak sampai ke Perguruan tinggi, anak pertama saya lulusan S2 UNDIP Semarang dan kini ngajar jadi Dosen di UIN SMH Banten, kemudian yang kedua itu Alhamdulillah dititipin anak yang spesial, yang ketiga lulusan S1 UNTIRTA dan kini kerja di Pemerintahan, yang keempat masih kuliah di UNSERA semester akhir sambil merintis usaha fotografi, dan yang kelima dan terakhir lagi Pesantren di Pandeglang dan Serang, pendidikan merupakan yang utama,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Pa Anshor yang kini membuka usahanya di Jl. RA. Kartini samping Hotel Cilegon ini bercerita bahwa dirinya senang ketika diberi kepercayaan untuk menjahit pakaian seragam Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon. “Senang ya tentunya dipercaya untuk jahit Pakaian Wali Kota, pengalaman yang membanggakan, awal mulanya bagian umum menghubungi saya untuk mengukur Pakaian Pa Wali, terus saya cerita ke anak-anak saya, mereka tentunya gembira dan meminta saya untuk jangan lupa foto Pak, Alhamdulillah semuanya lancar, sampai pelantikan pun lancar,” terangnya.
Pa Anshor berharap, dibawah kepemimpinan Pa Helldy dan Pa Sanuji ini, UMKM di Kota Cilegon bisa lebih diperhatikan. “Saya berharap UMKM di Kota Cilegon lebih diperhatikan, alhamdullah program Pa Wali itu ada yang fokus terhadap kepedulian UMKM, karena selama Covid-19 ini, UMKM juga sangat berdampak, semoga dengan kepedulian terhadap UMKM bisa membantu masyarakat untuk berkembang di dunia usaha, dan programnya semoga bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Red)